Integrasi Layanan VoIP dan Data Multimedia Sebagai Media Komunikasi Pada Jaringan IMS

  Ditulis pada Nov 06, 2010 // Artikel

Teknologi VoIP (Voice over Internet Protocol) biasa diaplikasikan oleh penggunanya untuk berkomunikasi dalam bentuk media suara secara murah melalui protokol jaringan Internet. Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa (http://id.wikipedia.org/wiki/Voice_over_IP, 2010).

PENDAHULUAN
Pada awalnya VoIP hanya dapat menghubungkan antara dua buah komputer dan melayani komunikasi data suara (voice call) dalam sebuah domain saja, namun dewasa ini disaat kebutuhan bandwidth yang semakin memadai dan kebutuhan pengguna akan layanan multimedia yang semakin tinggi, layanan VoIP dalam bentuk suara perlahan mulai digantikan oleh layanan komunikasi berbasis multimedia seperti Video Call, IPTV hingga VOD (Video on Demand). Seiring dengan makin berkembangnya teknologi wireless dengan kemudahan mobilitasnya dan kehandalan teknologi wireline berbasis kabel lambat laun memunculkan sebuah konsep jaringan IMS (IP Multimedia Subsystem).

Menurut Agus, Naning, dan Wahidah (2010) IMS adalah sebuah framework baru yang dispesifikasikan untuk mobile network guna menyediakan layanan telekomunikasi Internet Protokol (IP). Prinsip dasar jaringan IMS adalah mengintegrasikan antara teknologi wireless dan wireline dengan berbagai layanan yang dapat ditanganinya. IMS juga di desain untuk mampu bekerja tanpa dibatasi area atau domain yang ada.

TINJAUAN PUSTAKA

VOIP
Voice over Internet Protocol (juga disebut VoIP, IP Telephony, Internet telephony atau Digital Phone) adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet. Data suara diubah menjadi kode digital dan dialirkan melalui jaringan yang mengirimkan paket-paket data, dan bukan lewat sirkuit analog telepon biasa (http://id.wikipedia.org/wiki/Voice_over_IP, 2010)

IMS
Menurut Agus, Naning, dan Wahidah (2010) IMS adalah sebuah core network IP multimedia dan Telephony yang ditetapkan oleh standar 3GPP dan 3GPP2. IMS adalah sebuah akses bebas yang mendukung IP to IP session melalui wireline IP, CDMA, paket data melalui GSM/EDGE/UMTS dan aplikasi paket data lainnya.
Sedangkan menurut Aggarwal dan Chan (2010) menyebutkan bahwa tujuan dari IMS tidak hanya menyediakan layanan baru tetapi untuk menyediakan semua layanan yang menyediakan layanan internet saat ini dan masa depan setiap saat dan di lokasi manapun. IMS memungkinkan pengguna yang akan hadir dalam jaringan tertentu dan diakses setiap saat dalam jaringan lainnya. Dengan demikian, Tujuan dari jaringan IMS adalah menggabungkan system tradisional yang memisahkan layanan seperti suara dan pesan menjadi satu. Sehingga pengguna dapat memiliki akses ke semua layanan pada satu platform.

Arsitektur layanan IMS adalah arsitektur yang mendukung jangkauan yang luas yang dimungkinkan dengan fleksibilitas protokol SIP yang digunakan pada jaringan ini. Arsitektur IMS dapat mendukung multiple application servers menyediakan layanan telepon tradisional (POTS/PSTN) dan layanan non telephony seperti halnya instant messaging, push to talk, multimedia messaging, video streaming, dan lainnya. (http://en.wikipedia.org/wiki/IP_Multimedia_Subsystem, 2010)

OPEN IMS
Menurut Ahkam (2009) Open IMS merupakan sebuah aplikasi yang dibuat oleh FOKUS (sebuah institut di Jerman) pada December 2006. FOKUS mengimplementasikan komponen IMS seperti CSCFs, HSS, Application Servers dan lainnya yang terintegrasi dalam suatu sistem tunggal. Pada implementasinya, komponen IMS yang direalisasikan dibatasi hanya pada fixed network dengan menggunakan 5 server, yaitu DNS server, HSS server, dan 3 server CSCFs (proxy, serving, interrogating).

ASTERISK
Menurut Al-Saadoon (2009) Asterisk merupakan software open source bebas implementasi dari telepon Private Branch Exchange (PBX) awalnya dibuat oleh Mark Spencer dari Digium. Seperti halnya PBX, ini memungkinkan sejumlah telepon terpasang untuk membuat panggilan satu sama lain, dan dapat terhubung ke layanan telepon lain termasuk Public Switched Telephone Network (PSTN). Namanya berasal dari simbol asterisk .* yang di Unix (dan sistem operasi mirip Unix seperti Linux) dan lingkungan DOS merupakan sebagai kartu liar, yang mencocokkan setiap urutan karakter dalam perangkat lunak Asterisk filename. Aplikasi Asterisk basic mencakup fitur-fitur yang tersedia di dalam sistem PBX standar: (voice mail, menu konferensi telepon dan distribusi panggilan otomatis).

PENELITIAN SEBELUMNYA (JURNAL)

  1. Aggarwal A, Chan H.A, 2010, IMS Based Network Stored Address Book using the XCAP Protocol, IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security, VOL.10 No.9, September 2010. Dalam Makalah ini menyoroti tentang bagaimana jaringan NGN berevolusi menjadi jaringan IMS dan menjelaskan berbagai protokol yang digunakan seperti SIP dan XCAP. Menguji aplikasi-aplikasi agar dapat berjalan dengan cepat pada platform IMS, dengan merancang aplikasi dan mengimplementasikan pada platform IMS.
  2. Agus. W.S., Naning S.H, Wahidah I, 2010, Analisa Quality of Service (QoS) dari Layanan Video Streaming Pada Jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS), Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2007; Bali, 16 November 2007. Dalam Makalah ini menyoroti tentang sejarah IMS, teknologi yang digunakan dan mekanisme kinerja IMS. Bagaimana menerapkan QoS untuk layanan video streaming di IMS menggunakan algoritma routing MPLS dan OSPF untuk memberikan QoS terbaik. Dalam penelitian ini, menggunakan model trafik video streaming diperoleh CBR untuk throughput nya, paket kerugian, delay, jitter dengan mengunakan perangkat lunak pemodelan.
  3. Henning T.C, Djanali S, Husni M, 2010, Kualitas Layanan IP Multimedia Subsystem, Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS, Surabaya. Penelitian ini bertujuan mensimulasikan jaringan IMS pada dua domain berbeda. Simulasi yang dijalankan pada network simulator OPNET akan dibandingkan dengan standar jaringan IMS yang dibuat oleh IETF, IEEE, dan 3GPP. Dari simulasi tersebut juga akan dihitung delay, jitter, performa dan keamanan jaringan IMS secara keseluruhan pada aplikasi streaming voice.
  4. Munadi R, Mulyana E.N.A, Rumani R, 2010, Design and Implementation VoIP service on Open IMS and Asterisk Servers Interconnected Through Enum Server, International Journal of Next-Generation Networks (IJNGN) Vol.2, No.2. Dalam makalah ini Asterisk dan Open IMS digabungkan dengan menggunakan protokol sinyal SIP untuk memungkinkan keduanya dapat dihubungkan. Untuk memfasilitasi hubungan keduanya, Enum server digunakan untuk menerjemahkan alamat penomoran seperti PSTN (E.164) ke alamat URI (Uniform Resource Identifier). Dalam penelitian ini, menginterkoneksikan Open IMS dan server Asterisk server Enum kemudian menganalisa kinerja server dan nilai PDD (Post Dial Delay) yang dihasilkan oleh sistem.

KERANGKA PEMIKIRAN
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik pemodelan dan simulasi sebuah jaringan IMS menggunakan simulator jaringan, karena selain mudah diimplementasikan simulator ini juga mudah untuk dimengerti. Dalam simulasi ini Server Asterisk dan Open IMS akan digabungkan dengan menggunakan protokol sinyal SIP sebagai penghubung. Sedangkan Enum digunakan untuk menerjemahkan alamat penomoran PSTN ke alamat URI (Uniform Resource Identifier). Simulasi yang dihasilkan nantinya akan memberikan gambaran secara rinci jaringan yang akan dibangun.
Evaluasi parameter dalam simulasi akan dihitung dengan metode QoS (Quality of Service) yang meliputi throughput, delay, packet loss, dan jitter dari beberapa data berupa data suara dan video yang biasa digunakan.

HIPOTESIS
Arsitektur IMS adalah arsitektur yang mendukung jangkauan yang luas dengan fleksibilitas protokol SIP yang digunakan. Arsitektur IMS dapat mendukung multiple application servers dan menyediakan layanan telepon tradisional (POTS/PSTN) dan layanan non telephony.
Jaringan IMS didesain untuk menjadi sebuah layanan aplikasi streaming (suara, video, gambar) yang lebih kompetitif, mobilitas yang lebih besar, dan isi serta layanan yang lebih baik. IMS juga didesain untuk mampu bekerja tanpa dibatasi area maupun domain yang ada.

DAFTAR PUSTAKA

Aggarwal, A. Chan, H. A. 2010. IMS Based Network Stored Address Book using the XCAP Protocol. IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security. VOL.10 No.9. September 2010

Agus, W.S. Naning S.H. Wahidah I. 2010. Analisa Quality of Service (QoS) dari Layanan Video Streaming Pada Jaringan IP Multimedia Subsystem (IMS). Seminar Nasional Sistem dan Informatika 2007. Bali. 16 November 2007

Ahkam, M. 2009. Analisis Implementasi Arsitektur IMS Menggunakan Open IMS pada Layanan Video Conference. http://www.ittelkom.ac.id/library/index.php?option=com_repository&Itemid=34&task=detail&nim=111040350. diakses pada 8 oktober 2010.

Almughaless, A.A. Alsaih, A.M. 2010. Next Generation Network Design, Dimensioning & Services Innovation. IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security. VOL.10 No.6. Juni 2010.

Alam, M.T. 2007. Design And Analysis For The 3g Ip Multimedia Subsystem. Oklahoma State University. USA.

Al-Saadoon, G.M.W. 2009. Asterisk Open Source to Implement Voice over Internet Protocol. IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security. VOL.9 No.6. Juni 2009.

Henning, T.C. Djanali, S. Husni, M. 2010. Kualitas Layanan IP Multimedia Subsystem. Seminar Nasional Pascasarjana X – ITS. Surabaya. 4 Agustus 2010.

http://en.wikipedia.org/wiki/IP_Multimedia_Subsystem. diakses pada 10 oktober 2010.

http://id.wikipedia.org/wiki/Voice_over_IP. diakses pada 2 oktober 2010.

http://www.fokus.fraunhofer.de/en/fokus_testbeds/open_ims_playground/components/osims/index.html. diakses pada 4 november 2010.

http://www.idonbiu.com/2009/03/pengertian-media-komunikasi-dan-audio.html. diakses pada 8 oktober 2010.

Iqbal, U. Javed, Y. Rehman, S. Khanum, A. 2010. SIP-Based QoS Management Framework for IMS Multimedia Services. IJCSNS International Journal of Computer Science and Network Security. VOL.10 No.5. Mei 2010.

Madya, S. 2006. Teori dan Praktik Penelitian Tindakan (Action Research). Alfabeta, Bandung.

Munadi, M. Mulyana, E.N.A. Rumani, R. 2010. Design and Implementation VoIP service on Open IMS and Asterisk Servers Interconnected Through Enum Server. International Journal of Next-Generation Networks (IJNGN). Vol.2 No.2. Juni 2010.

Wicaksono, B. 2010. Analisis Perbandingan Performansi Server VoIP Asterisk dan Kamailio pada Server Berbasis Parallel Processing. http://labtelecom.ee.its.ac.id/2010/06/24/analisis-perbandingan-performansi-server-voip-asterisk-dan-kamailio-pada-server-berbasis-parallel-processing. diakses pada 8 oktober 2010.



3 respon hingga saat ini, komentari?

  1. lisdyanto

    Izin bwt dijadiin topik TA saya boleh? Mohon bimbingannya…

  2. shuik

    Artikelnya sangat menarik pak,
    dan rencananya mo saya jadikan TA saya,
    tapi kira2 model rancangannya gmn ya pak..??
    terima kasih ntuk jawabannya..
    ^_^

  3. Umpana

    Pak, apakah bisa Open IMS Core digabung dengan Asterisk Server?
    Terima kasih

Pingback/Trackback

Komentari

Anda dapat menuliskan apapun yang anda inginkan, tapi ingat blog ini bukan tempat iklan anda, NO SPAM!